Ketika niat sudah sudah di hati dan panggilan umroh telah datang, persiapkanlah diri Anda dengan sebaik-baiknya. Berikut ini adalah informasi-informasi penting tentang umroh yang insyaAllah bisa membantu Anda dalam mempersiapkan dan menjalankan ibadah ke Tanah Suci.
Pengertian Umroh
Arti Umroh Secara Bahasa dan Syara’
Umroh, atau yang sering disebut sebagai haji kecil (Al hajju ashghar), secara bahasa bisa diartikan sebagai niat atau “ziarah”. Ziarah yang dimaksudkan di sini adalah berkunjung ke rumah Allah. Sedangkan secara syara’, umroh berarti niat menuju Baitullah dengan amal-amal khusus yang telah ditetapkan persyaratannya.
Hukum dan Keutamaan Ibadah Umroh
Dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 196, Allah Swt. berfirman tentang perintah haji dan umroh, yaitu: “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umroh karena Allah”. Ayat ini menimbulkan dua penafsiran yang berbeda tentang hukum pelaksanaan umroh. Imam Ahmad dan Al Syafe’i berpendapat bahwa perintah dalam ayat tersebut adalah wajib, sedangkan Imam Maliki dan Hanafi memaknainya sebagai sunah mu’akad.
Adapun dari kedua pendapat tersebut, hukum yang menyatakan bahwa umroh hukumnya wajib lebih sahih atau lebih kuat, sedangkan dalil yang menyatakan sunah mua’akad sifatnya dhoif atau lemah. Yang dimaksud wajib di sini adalah bagi yang memiliki kemampuan dan dilaksanakan setidaknya sekali seumur hidup.
Terlepas dari hukum wajib atau sunahnya, ibadah umroh merupakan ibadah yang sangat mulia dan memiliki banyak keutamaan. Berikut ini adalah beberapa keutamaan umroh yang diriwayatkan oleh para sahabat Nabi:
Satu. Sebagai Ibadah yang Paling Utama
Amr bin Abasah Ra. berkata bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda “Amal yang paling utama adalah haji yang mabrur atau umroh yang mabrur”. Dalam hadis lain dijelaskan juga bahwa walau berbeda kadarnya, keutamaan dan keberkahan yang diperoleh dari berhaji juga diperoleh dalam ibadah umroh.
Dua. Sebagai Utusan Allah yang Dikabulkan Doa-Doanya
Abu Hurairah Ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda “Orang yang menunaikan haji dan menunaikan umroh adalah utusan Allah Swt. Apabila mereka berdoa kepada Allah, maka Allah akan mengabulkannya, dan apabila mereka meminta ampunan kepada Allah, maka Allah akan mengampuninya”. Dalam hadis lain juga pernah diriwayatkan bahwa
“Allah memuliakan utusan yang datang kepadanya, yaitu jemaah haji, mujahid, dan orang yang melaksanakan umroh”.
Tiga. Sebagai Penghapus Dosa
Diriwayatkan pula oleh Abu Hurairah Ra. bahwa Rasullulah Saw. bersabda “Satu umroh dengan umroh lainnya merupakan kafarah (penghapus dosa) di antara keduanya”. Imam Tirmidzi dan An Nasai juga meriwayatkan bahwa Nabi pernah bersabda
“Ikutilah di antara haji dan umroh, karena keduanya akan menghapuskan kefakiran dan dosa, sebagaimana alat peniup membersihkan karatnya besi, emas dan perak…”.
Perbedaan Haji dan Umroh
Haji dan umroh merupakan ibadah yang sama-sama dilakukan di Tanah Suci. Namun secara mendasar, selain niat yang diucapkan, kedua ibadah ini memiliki perbedaan sebagai berikut:
Satu. Hukum
Ibadah haji memiliki perkara hukum wajib bagi yang mampu tanpa adanya multipenafsiran. Sedangkan umroh hukum pelaksanaannya ada yang menafsirkannya sebagai ibadah wajib dan ada pula yang menafsirkannya sebagai sunah mu’akad.
Dua. Waktu Pelaksanaan
Ibadah haji hanya bisa dilaksanakan pada bulan Haji, atau bulan Zulhijah, tepatnya di tanggal 9-13 Zulhijah, dan jika dilaksanakan di luar waktu tersebut maka tidak sah. Sedangkan ibadah umroh bisa dilakukan kapan pun, sepanjang tahun, kecuali di hari Arafah pada tanggal 10 Zulhijah dan hari Tasrik tanggal 11, 12, 13 Zulhijah.
Tiga. Rukun Ibadah
Pokok ibadah haji terdiri dari 7 rukun yaitu ihram, tawaf, sai, tahalul, wukuf di Arafah, serta bermalam di Muzdalifah dan Mina untuk melempar jumrah. Sedangkan rukun umroh hanya mencakup ihram, tawaf, sai dan tahalul.
Tipe-Tipe Umroh
Berdasarkan konteksnya, ibadah umroh dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
Umroh Tamattu
Umroh ini dilakukan dalam konteks ibadah haji. Dalam prakteknya, tamattu dilakukan dengan niat datang ke Tanah Suci di bulan Haji untuk melaksanakan umroh, kemudian tinggal sementara di Mekkah untuk bersenang-senang sambil menunggu datangnya waktu Arafah dan melakukan ibadah haji.
Umroh Mufradah
Umroh ini dikerjakan tanpa ada kaitannya dengan ibadah haji. Waktunya tidak terikat dan bisa dilakukan kapan pun, kecuali di waktu-waktu yang dilarang seperti hari Muharam dan hari Tasrik. Umroh ini juga bisa dilakukan di bulan Haji, tapi tidak dihubungkan dengan pelaksanaan haji.
Persiapan Umroh dan Rukun Umroh
Persiapan Ibadah Umroh Sebelum menjalankan rukun ibadah umroh, berikut ini adalah beberapa persiapan yang harus dilakukan:
Membersihkan Diri
Sebelum memulai ihram, disunahkan untuk membersihkan diri, yaitu menggunting kuku, mandi sunah dengan niat untuk melaksanakan ihram, berwudu dan menggunakan wangi-wangian. Wangi-wangian tidak boleh digunakan lagi jika sudah memakai pakaian ihram.
Memakai Pakaian Ihram
Mengenakan pakaian ihram merupakan tanda bahwa ibadah umroh akan segera dimulai. Pada pria, pakaian ihram terdiri dari dua lembar kain yang tidak boleh dijahit. Lembaran pertama dililitkan mulai dari pinggang hingga bawah lutut, kain yang satu lagi diselempangkan mulai dari bahu kiri ke bawah ketiak sebelah kanan. Sedangkan pada wanita, pakaian ihram lebih bebas, namun disunahkan yang berwarna putih dan menutupi seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan.
Salat Sunah Ihram
Salat sunah ini diniatkan untuk melaksanakan ihram. Pada rakaat pertama, disunahkan untuk membaca surat Al Kafirun dan Surat Al Ikhlas di rakaat kedua.
Berangkat Menuju Miqat
Miqat adalah batas tempat yang telah ditentukan untuk memulai niat ibadah umroh. Tempat-tempat tersebut berbeda berdasarkan asal datangnya jemaah umroh.
Rukun Umroh
Ihram
Ihram merupakan tahapan pertama dalam rukun ibadah umroh, yaitu mengucapkan niat dengan menggunakan pakaian ihram untuk kemudian melanjutkan rangkaian ibadah sesuai tuntunan yang telah disunahkan Rasulullah Saw. Sejatinya, niat ibadah tempatnya ada di dalam hati, namun dalam ibadah umroh, niat ini disunahkan untuk diucapkan secara lisan dan dilakukan di tempat (Miqat) yang telah ditentukan.
Tawaf
Rukun selanjutnya yang dilakukan setelah ihram adalah tawaf, yaitu mengelilingi Kakbah sebanyak 7 kali, dimulai dari garis Hajar Aswad dan berakhir di garis Hajar Aswad pula. Selama melakukan tawaf tidak ada doa atau zikir yang ditetapkan oleh Rasulullah Saw. jadi boleh berdoa Apapun. Untuk itu berzikir, berdoa dan mintalah ampunan sebesar-besarnya kepada Allah Swt. karena di sanalah tempat doa-doa insyaAllahdikabulkan.
Sai
Sai adalah perjalanan dari bukit Shafa ke bukit Marwah dan sebaliknya. Hal ini dilakukan bolak-balik sebanyak 7 kali dan berakhir di bukit Marwah. Diriwayatkan bahwa Rasulullah menaiki bukit Shafa sehingga melihat Kakbah, namun demikian menaikinya sampai kaki bukit pun tidak apa-apa.
Tahalul
Rukun tahalul adalah mencukur sebagian atau seluruh rambut di kepala, atau bagi wanita menggunting sekurang-kurangnya tiga helai rambut. Tahalul merupakan rukun terakhir dalam pelaksanaan ibadah umroh. Ritual ini menandakan pembebasan diri dari seluruh larangan dan pantangan selama ihram.
Panduan Umroh
Secara berurutan, berikut ini adalah panduan teknis ibadah umroh, beserta doa-doa dan zikir yang dibaca dalam ibadah umroh.
Ihram
Setibanya di Miqat, bacalah niat umroh “Nawaitul umrota wa ahromtu bihaa lillahi ta’ala” yang artinya “Aku berniat melaksanakan umroh dan ihram karena Allah yang Mahatinggi”. Atau bisa juga dengan mengucapkan “labaika umrotan” atau “Ya Allah aku penuhi panggilan-Mu untuk melaksanakan umroh”. Niat ini tidak boleh terlewat, sebab hukumnya wajib dan jika terlupa, maka jemaah harus membayar denda (dam) berupa seekor hewan kurban.
Dari tempat Miqat, perjalanan dilanjutkan menuju Mekkah untuk melaksanakan rukun selanjutnya sambil terus membaca kalimat talbiyah
“Labbaik Allahuma labbaiik, labaiiika laa syarika laka labbaiik. Innal hamda wanni’mata laka wal mulk laa syarika laik”.
Selama melaksanakan umroh, tepatnya setelah niat ihram dibaca, maka ada larangan-larangan yang harus dihindari oleh seluruh jemaah umroh, yaitu:
- Dilarang menggunakan pakaian berjahit dan tutup kepala bagi laki-laki, serta sarung tangan bagi wanita.
- Dilarang memakai wangi-wangian.
- Dilarang menghilangkan rambut atau apapun yang ada di bagian tubuh dengan cara apapun.
- Dilarang menggangu, memburu, atau membunuh binatang.
- Dilarang memotong atau mencabut tanaman di Tanah Haram.
- Dilarang melakukan perbuatan-perbuatan yang mengarah pada jima’i atau bersyahwat, apalagi berhubungan badan.
- Dilarang mencaci maki dan mengucapkan kata-kata kotor.
- Dilarang melamar, menikah, atau menikahkan orang lain.
Jika melanggar, maka jemaah harus membayar denda dengan memotong hewan kurban atau memberi makan fakir miskin. Adapun yang jumlahnya disesuaikan dengan pelanggaran yang dilakukan.
Tawaf
Sebelum melakukan tawaf, jemaah harus berada dalam keadaan suci, untuk itu disarankan untuk berwudu terlebih dahulu. Selain itu untuk jemaah pria, pakaian ihramnya harus diubah terlebih dahulu, yaitu lembar kain yang atas dipindahkan sampirannya dari bawah lengan kanan dan meletakkannya ke bahu kiri. Penyesuaian ini disebut sebagai “iztaba”.
Tawaf dimulai dengan berdiri di depan Kakbah menghadap ke Hajar Aswad kemudian berniatlah dalam hati “Ya Allah aku melaksanakan tawaf karena Engkau, mudahkanlah bagiku dan terimalah tawafku”. Selanjutnya mulailah memutari Kakbah dengan memberi isyarat tangan (atau jika memungkinkan mencium Hajar aswad) sambil mengucap “Allahu Akbar”, kemudian mulailah tawaf pertama.
Untuk memudahkannya, ikutilah garis hitam yang ada di lantai dan segaris lurus dengan lampu tanda berwarna hijau. Pada 3 putaran pertama disunahkan berlari-lari kecil, selanjutnya boleh dengan berjalan biasa.
Tidak ada bacaan yang wajib dibaca dalam rukun tawaf. Adapun bacaan yang dibolehkan dan dianjurkan selama pelaksanaan tawaf adalah Bacaan Alquran yang dikuasai dan zikir tasbih, tahmid, dan tahlil “Subhanallahu walhamdulillah walaa illa hailallahu Allahu akbar, wala haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil adziim”.
Ketika bertemu rukun Yamani, berdoalah “Robbana, atina fiddunnya hasanah, wafil ‘aakhiroti hasanah waqina adzabannar”. Lakukan secara berulang-ulang hingga tiba di Hajar Aswad, maka selesailah satu putaran. Lakukan hal yang sama hingga selesai 7 putaran.
Setelah selesai, berdoalah atas segala hajat yang diinginkan, lalu salatlah dua rakaat di belakang makam Nabi Ibrahim (atau di mana pun jika tidak memungkinkan), kemudian dilanjutkan dengan meminum air zam-zam.
Sai
Ketentuan utama rukun sai adalah:
Dilakukan setelah tawaf.
Dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwah.
Jumlah perjalan bolak balik adalah sebanyak 7 kali.
Tidak disyaratkan suci, boleh dilakukan oleh wanita yang sedang berhalangan sekalipun.
Bukit Shafa dan Marwah yang menjadi tempat pelaksanaan sai saat ini tidak lagi berwujud bukit, melainkan lorong bangunan. Sai dimulai dengan langkah-langkah biasa sampai tiba di tanda berwarna hijau, kira-kira sejauh 6 hasta, kemudian dilanjutkan dengan berlari-lari kecil hingga batas hijau kedua dan berjalan kembali dengan langkah-langkah biasa. Sambil berjalan atau berlari, doa yang dibaca adalah
“Inna shoffa wal marwata min sya’aairillah. Abdau bimaa bada a Allahu bih”.
Sesampainya di bukit Shafa, menghadaplah ke Kakbah kemudian membaca “Allahu Akbar” 3x, dilanjutkan dengan
“Laa illaha ilallah wahdahu laa syarikallah, lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayumitu, wahuwal alla kulli syai’in qodir.
Setelahnya, berdoalah kepada Allah sesuai yang dikehendaki. Boleh juga membaca surat-surat pendek yang kita hapal. Ketika turun dari bukit Shafa ke bukit Marwah doa yang dibaca adalah “Robbighfir warham innaka antal a’azzul akram”. Lakukan keseluruhan proses tersebut sebanyak 7x.
Tahalul
Tahalul adalah dihalalkannya larangan-larangan ihram dalam ibadah umroh yang dilakukan, dengan cara mencukur sebagian rambut atau seluruhnya (bagi pria) sebagai ekspresi ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Dengan melakukan tahalul berarti berakhir sudah rangkaian ibadah umroh.
Tabungan Umroh
Ibadah umroh memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Itu sebabnya ibadah ke Tanah Suci, baik itu haji maupun umroh, hanya diwajibkan bagi mereka yang mampu. Namun jangan dulu berkecil hati, faktanya banyak umat muslim yang hidup sederhana tetap bisa beribadah ke Tanah Suci walau harus menabung bertahun-tahun. Hal penting yang harus Anda lakukan adalah menguatkan niat dan mulai menyisihkan penghasilan Anda sedikit demi sedikit, karena bagi Allah Yang Mahakuasa, tidak ada apapun yang tidak mungkin.
Langkah-Langkah Menyiapkan Biaya Umroh
- Bulatkan niat bahwa Anda akan berangkat ke Tanah Suci untuk melakukan ibadah umroh.
- Kumpulkan informasi tentang besaran biaya yang harus Anda bayarkan saat keberangkatan nanti.
- Tetapkan waktu keberangkatan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan Anda menyisihkan sebagian pendapatan setiap bulannya hingga mencapai target yang ditentukan.
- Untuk bisa membantu Anda mendisiplinkan diri menabung, alangkah baiknya jika Anda mengikuti program tabungan umroh yang diselenggarakan oleh beberapa lembaga keuangan, seperti misalnya di bank-bank syariah.
Apa itu Tabungan Umroh
Tabungan umroh merupakan salah satu fitur atau fasilitas yang disediakan lembaga keuangan seperti perbankan, baik konvensional maupun syariah, untuk membantu calon jemaah umroh menyiapkan diri secara finansial untuk beribadah ke Tanah Suci.
Pada tabungan umroh, ada sistem bagi hasil yang bisa diperoleh. Untuk itu, pastikan bahwa bank yang Anda pilih menerapkan hukum syariah, sehingga Anda bisa merasa lebih tenang menitipkan uang Anda di sana.
Bank yang menyediakan fitur tabungan umroh biasanya sudah terafiliasi dengan beberapa penyelenggara haji dan umroh yang terdaftar resmi di Kementrian Agama. Hal ini bisa memudahkan Anda untuk melakukan proses pendaftaran lebih lanjut dan membantu Anda terhindar dari penipuan yang marak terjadi dalam pengurusan haji dan umroh.
Selain dalam bentuk tabungan rencana, program lain yang ditawarkan adalah pembiayaan umroh. Artinya jika dana Anda belum mencukupi, pihak bank bisa memberikan bantuan kekurangannya dan bisa dibayarkan secara bertahap sepulangnya Anda dari ibadah umroh. Namun hal ini berarti Anda beribadah dengan cara meminjam.
Fatwa ulama memang menyatakan bahwa beribadah ke Tanah Suci dengan uang hasil pinjaman tidak merusak sahnya ibadah, namun hendaknya tidak memaksakan diri karena dikhawatirkan kita tidak mampu melunasinya. Karena bisa saja si peminjam meninggal sebelum menyelesaikan utangnya. Lagi pula agama pun tidak memberatkan umatnya. Itu sebabnya kewajiban tersebut hanya dikenakan bagi yang mampu.
Manfaat Mengikuti Program Tabungan Umroh
Prosesnya mudah seperti membuka akun tabungan rencana biasa.
Praktis dan Anda menjadi lebih disiplin menabung karena proses menabungnya biasanya dilakukan secara auto debet.
Akadnya jelas dan menguntungkan. Tabungan umroh yang diselenggarakan dengan prinsip syariah biasanya menerapkan sistem bagi hasil.
Pilihan nilai setoran per bulannya tetap (flat) sesuai kemampuan atau tergantung jangka waktu yang diambil berdasarkan target keberangkatan yang diinginkan si penabung.
Aman dan nyaman. Selain uang Anda terjaga, Anda juga terfasilitasi untuk melanjutkan proses pendaftaran selanjutnya melalui biro haji dan umroh resmi yang terafiliasi dengan pihak bank.
Simulasi Tabungan Umroh
Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas, marilah kita sedikit bersimulasi. Semisal Anda berencana pergi umroh 5 tahun mendatang. Diasumsikan biaya rata-rata pengurusan umroh di tahun tersebut, dengan fasilitas strandar, adalah sebesar 2000USD. Atau jika dirupiahkan dengan kurs rupiah Rp13.000,00 adalah sebesar Rp26.000.000,00. Maka besaran tabungan yang harus Anda setorkan setiap bulannya adalah sebesar Rp26.000.000,00 : (5×12) = Rp433.333.33.
Anda bisa saja membulatkan angka tersebut menjadi Rp450.000,00 atau Rp500.000,00 untuk mengantisipasi kenaikan biaya di masa keberangkatannya nanti. Atau jika Anda merasa jumlah tersebut terlalu berat. Anda bisa menambah masa tabungan menjadi 6 tahun sehingga cicilannya juga menjadi lebih ringan.
Bank atau Lembaga Keuangan yang Menyediakan Fasilitas Tabungan Umroh
Ada banyak lembaga keuangan yang memiliki fitur tabungan umroh dan masing-masing menawarkan beragam manfaat yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa bank yang memiliki fitur tabungan umroh:
- Bank Syariah Mandiri (BSM)
- Bank Muamalat
- Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah)
- Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah)
- Bank Permata Syariah
Perlengkapan Umroh
Hal terakhir yang tidak kalah penting yang harus disiapkan untuk keberangkatan ke Tanah Suci adalah perlengkapan. Pastikan Anda menyiapkan segala sesuatunya dengan baik dan lengkap sehingga perjalanan ibadah Anda lebih ringan dan nyaman.
Daftar Perlengkapan Pribadi
- Pakaian ganti
- Baju dan celana/rok ganti
- Pakaian dalam
- Kerudung langsung (bergo)
- Kaus kaki
- Sarung tangan
- Jaket atau sweter
- Long john atau pakaian dalam untuk musim dingin (jika berangkat di musim dingin).
- Perlengkapan mandi dan kebersihan
- Handuk
- Sabun cair
- Sikat gigi dan pasta gigi
- Sampo
- Tisu basah
- Pembalut dan pantyliner (bagi wanita)
- Pelembab kulit, bibir, dan tabir surya
- Wangi-wangian
- Obat-obatan pribadi dan suplemen kesehatan
- Perlengkapan ibadah
- Pakaian ihram
- Sajadah
- Mukena (bagi wanita)
- Buku panduan umroh
- Gunting kuku untuk persiapan ihram
- Gunting rambut untuk tahalul
- Perlengkapan lain-lain
- Selimut tipis dan bantal tiup
- Payung lipat
- Sendal jepit
- Kacamata dan masker
- Kantong plastik untuk menyimpan sendal atau pakaian kotor
- Tas ekstra untuk oleh-oleh.
Tips Meyiapkan Perlengkapan Umroh
Pastikan Anda tidak membawa terlalu banyak barang, terutama yang kurang penting, untuk menghindari kerepotan selama perjalanan, transit dan saat berada di Tanah Suci.
Sediakan minimal 3 tas utama, yaitu:
Tas Dokumen
Usahakan tas ini berukuran kecil, ringan, dan mudah dibawa-bawa, karena tas ini akan terus menempel pada Anda selama perjalanan dan ibadah. Isilah tas dengan dokumen dan barang-barang penting seperti paspor, dompet, peta, buku telepon atau buku catatan kecil dan telepon seluler.
Tas Kabin
Dinamakan tas kabin karena ukurannya setidaknya harus bisa masuk ke dalam kabin pesawat. Tas ini sebaiknya berbentuk ransel atau travel bag kecil yang praktis dan mudah dibawa-bawa, karena nantinya akan diisi dengan barang-barang seperti obat-obatan pribadi, sweter, mukena kecil, charger, makanan dan minuman ringan, atau barang-barang lainnya yang paling sering digunakan.
Harap diperhatikan untuk tidak membawa benda-benda tajam ke dalam tas kabin, seperti gunting, gunting kuku, garpu, atau apapun yang membahayakan, karena nantinya akan disortir oleh pihak pemeriksa di bandara.
Tas Bagasi
Dinamakan tas bagasi karena nantinya akan dimasukan ke dalam bagasi pesawat. Biasanya berbentuk koper. Di tas ini Anda bisa memasukkan barang-barang keperluan Anda yang dibutuhkan selama di Tanah Suci. Berhati-hatilah untuk tidak meletakan uang atau barang-barang berharga di dalam tas ini karena setelah proses check in di bandara, tas ini tidak akan ada bersama Anda hingga ketibaan di Tanah Suci.
Demikian tuntunan lengkap mengenai ibadah umroh yang bisa kami bagi untuk Anda. Semoga bermanfaat dan bisa membantu Anda menjalankan ibadah umroh dengan lebih khusyuk dan mabrur.
Persiapkan Perjalanan Umroh Anda dan Raih Keberkahan di Tanah Suci
Beribadah ke Tanah Suci tentu menjadi impian hampir semua umat Islam. Mengingat antrian keberangkatan haji sangatlah lama, maka umroh menjadi alternatif solusi bagi Anda yang ingin segera menginjakkan kaki di Tanah Suci dan beribadah langsung di Baitullah.
Berikut ulasan mengenai manasik umroh, doa umroh, perjalanan umroh, dan oleh-oleh umroh yang perlu Anda ketahui sebagai persiapan untuk umroh ke Tanah Suci.
Baca Juga :
- Umroh tahun Baru VIP
- Umroh Desember VIP
- Umrah Promo Tahun Baru
- Umroh Promo Desember
- Umroh Turki Tahun Baru
- Umroh Dubai Tahun Baru
- Umroh Al Aqsa Tahun Baru
- Umroh Plus Rusia Scandinavia
- Umroh plus Eropa Tahun Baru
- Umroh plus Spain Maroco